
Produksi NEG pada proses penuaan kronologis, secara normal terjadi, tetapi produksi NEG ini tidak sebanyak saat hiperglikemia. Adanya penumpukan NEG ini menyebabkan akumulasi protein advanced glycosylation end products (AGEs), oleh karena NEG tidak dapat didegradasi, akibatnya terjadi penurunan solubilitas asam dan enzimatik di dalam kolagen kulit. Inilah jawaban kenapa pada penderita DM dapat terjadi gangguan retinopati, nefropati maupun mikrovaskuler.
Pada penderita DM terjadi penurunan inervasi sensori kulit, hal ini merupakan predisposisi terjadinya trauma atau infeksi. Adanya kondisi hiperglikemia juga menyebabkan gangguan mekanisme sistem imunoregulasi, berakibat gangguan menurunnya daya kemotaksis, fagositosis dan kemampuan bakterisidal sel lekosit maka kemudahan infeksi maupun ulkus. Pada penderita DM juga terjadi disregulasi metabolisme lipid, maka terjadilah hipertrigliserid yang memberikan manifestasi kulit sebagai xantoma eruptif. Sementara pada penderita DM tipe 2 resisten terhadap insulin sering terjadi hiperinsulinemia, hal ini menyebabkan abnormalitas pada proliferasi epidermal dan terjadi akantosis nigrikan.
Dikutip dari artikel asli:
MANIFESTASI KULIT PADA DIABETES MELITUS
Disusun oleh: dr. Melok Tin, M.Kes, SpKK
Source: http://indodiabetes.com/manifestasi-kulit-pada-penderita-kencing-manis-diabetes-mellitus.html#ixzz1F4Ev2nRX