Pages

Unlimited Personal Power

Dalam situasi recovery dari krisis moneter saat ini di mana tingkat inflasi tinggi, BBM naik dari waktu ke waktu, perusahaan banyak yang bangkrut dan melakukan rasionalisasi karyawan, ada metafora yang sempurna untuk meningkatkan Personal Power. Umpamanya sebagai berikut, ada empat orang terkena rasionalisasi (Amir, Budi, Cica, dan Dodi) sehingga bingung untuk menghadapi hidup sehari-hari. Untuk mengatasinya Amir bekerja serabutan, Budi menganggur, Cica berwirausaha kecil-kecilan, dan Dodi masuk dunia kriminalitas. Persoalan di antara keempatnya sama, namun sikap yang diambil berbeda.

Anda mungkin mengetahui Bill Gates dan Anthony Robbins. Sebelumnya mereka adalah orang biasa saja yang tidak dikenal banyak orang, Gates adalah seorang anak muda berkaca mata dengan penampilan sederhana, Robbins adalah seorang office boy / cleaning service yang bekerja rangkap sebagai seorang salesman. Kini dalam usia 40 tahunan keduanya merupakan salah satu orang terkaya di dunia. Bill Gates adalah pemilik Microsoft dimana semua pengguna komputer menggunakan program ciptaannya, sementara Anthony Robbins adalah motivator kondang Amerika Serikat yang merupakan penasehat mantan Presiden AS Bill Clinton dan petenis Andre Agassi. Keduanya memiliki kesamaan : Sukses berkat tindakan. Itulah yang dinamakan Personal Power.

 Menurut Wiwoho (salah seorang murid Anthony Robbins di Indonesia), Power artinya kemampuan bertindak. Ketika anak-anak muda lainnya memilih masa muda dan remaja dengan berhura-hura, mereka memilih keluar dari lingkungannya dan merealisasi gagasannya.

 Menurut Anthony Robbins, sukses dapat diilhami oleh dua kejadian yang berbeda, yaitu : Gagasan dan Keputusasaan. Pada sisi gagasan, contohnya ada Bill Gates penemu software microsoft. Pada waktu itu, dia dan rekannya merasa kesulitan untuk menggunakan program komputer yang ada dikarenakan harus belajar perintah-perintah bahasa pemrograman yang rumit dan complicated. Mengapa perlu perintah yang rumit untuk menjalankan program komputer ? Pertanyaan ini menginspirasi Gates untuk menciptakan sistem Windows, sehingga saat ini kita sangat mudah untuk menggunakan komputer.

Sementara bukti keputusasaan sebagai pemberi sukses dialami oleh Anthony Robbins, sebagai seorang office boy dan salesman, dia tinggal pada sebuah apartemen kumuh seluas 37 m2 di California, di mana dia harus mencuci piring pada bak mandinya. 

Bukanlah gagasan atau inspirasi yang membuatnya sukses, namun perasaan tak suka pada kondisinya yang mendorongnya bertindak untuk berubah. Setelah mengikuti program Neuro Linquistik Programming (NLP) dari John Grinder, hidupnya berubah significant. Ia kini merupakan pensehat beberapa pemimpin dunia dan motivator kondang di mana bukunya terjual 5 juta eksemplar. Biaya seminarnya yang mahal banyak dihadiri oleh orang-orang, bahkan di Singapura dihadiri oleh 5.000 top bisnis people.

 Menurut Anthony Robbins, kita adalah sutradara bagi kehidupan kita sendiri. Seorang sutradara akan mengatur musiknya sesuai dengan keadaan tertentu pada saat yang tepat jika ingin menghibur dan menginspirasi penonton. Sutradara dapat membentuk kesenangan atau kesedihan dengan cara yang sama, tergantung apa yang ingin ia tampilkan. Nasib kita dibentuk oleh personal power kita masing-masing, karenanya kita harus menjadi sutradara yang piawai dan aktor/aktris yang bermain cantik dalam kehidupan kita. Seperti di katakan oleh Max Weber, Life is a matter of choice, artinya hidup ditentukan oleh bagaimana kita harus memilih tindakan yang akan dilakukan. 

Pertanyaannya bagaimana caranya ?

 Pada sekitar tahun 1970-an ada dua anak muda jenius Richard Bandler dan John Grinder yang melakukan penelitian : Apa perbedaan orang sukses dengan orang yang biasa-biasa saja ? Melalui penelitian dan praktek berulang-ulang dengan menggunakan berbagai model orang yang sukses pada bidangnya, mereka menemukan intisari sukses yaitu : NLP. NLP bukan merupakan ilmu baru, tapi merupakan pengalaman subyektif manusia dengan mengambil model keunggulan manusia dan teknologi untuk meraih sukses.
Intisarinya  adalah  hampir  seluruh orang suskes memakai pendekatan dan teknik yang sama,  yaitu 4 langkah sukses:
1. selalu punya tujuan.
2. Selalu bertindak.
3. Evaluasi proses, apakah yang dilakukan sudah sesuai dengan tujuan atau belum.
4. Mencoba sampai tujuan tercapai, kalau perlu merubah strategi.

Pertanyaanya adalah berapa lama dan apakah bisa untuk mencapai tujuan ?

Jawabannya adalah bergantung kepada diri kita sendiri. Analoginya kita mengajari seorang bayi untuk berjalan ada yang 3 bulan, 6 bulan, bahkan 1 tahun sampai bisa berjalan. Itu pun akan terjadi terhadap hal tersebut di atas.

Lalu, jika sukses begitu mudah diraih, mengapa banyak orang yang tidak sukses ?
Jawabannya adalah karena kita mengabaikan salah satu dari ke-empat langkah tadi. 

Menurut Anthony Robbins hal itu disebabkan oleh internal terrorist, seperti demotivasi, inkonsisten, kurang percaya diri, dan takut. Seperti disampaikan oleh Wiwoho, jika anda melepaskan sepasang anak panah dan mengubah salah satu sudutnya 3 atau 4 derajat saja, mula-mula tidak terlihat hasilnya, namun dalam jangka panjang akan sangat significant. Perubahan sekecil apapun akan menghasilkan perubahan besar asal kita konsisten. Karena itu marilah kita gunakan Personal Power dalam hidup kita.

Reference :
1.Anthony Robbins, Notes From A Friend
2.Wiwoho, Analisis Konsep

Gratisan

 
// Bawah ini Script Tulisan tak bisa dicopy paste