Pages

Pinjamlah Uang Ketika Anda mampu, bukan ketika membutuhkannya.

Judul di atas adalah nasihat bisnis yang diberikan oleh Al Casey, mantan Chairman dan CEO American Airlines. Aneh memang, bukankah kita biasanya pinjam uang ketika kita butuh, bukan ketika kita mampu? Seorang pengusaha Indonesia alumni Entrepreuneur University, Miming Pangarah, mengatakan dia merasa sukses apabila bisa mendapatkan hutang lebih besar lagi. Lagi-lagi hutang!

Hutang nampaknya tidak bisa lepas dari sosok pengusaha. Baik pengusaha yang sudah mapan, apalagi pengusaha yang baru merintis. Memang banyak juga pengusaha yang tidak pernah terlibat hutang sama sekali. Hutang bagi pengusaha adalah hal yang lumrah, baik hutang ke bank, hutang ke distributor, hutang sewa dan macam macam hutang lagi.

Di sini kita mencoba bagi hutang menjadi dua macam, hutang produktif dan hutang tak produktif. Hutang produktif adalah hutang yang dilakukan untuk memulai usaha atau pengembangan usaha, sehingga pembayaran cicilan hutang tersebut berasal dari hasil usaha itu sendiri. Sedangkan hutang tak produktif adalah hutang yang dilakukan bukan untuk usaha, misalnya untuk konsumtif, sehingga pembayaran hutang berasal dari gaji atau simpanan kita. Ketika kita berhutang,terutama hutang produktif, kita harus bisa memikirkan bagaimana pengembalian hutang itu. Untuk itu sebaiknya kita punya sumber cadangan darurat untuk pembayaran hutang tersebut, manakala usaha kita belum profit. Kalo kita masih berstatus sebagai karyawan yang belajar berbisnis, mungkin cadangan pembayaran berasal dari gaji kita. Benar seperti dikatakan Al Casey, pinjamlah uang ketika kita mampu, bukan ketika kita butuh. Jadi kita pinjam uang bukan untuk memenuhi kebutuhan kita, tapi justru untuk memperbesar penghasilan atau asset kita. Itulah inti dari hutang produktif.

Asal hutang produktif bisa berasal dari macam-macam. Bisa dari Bank, Relasi, Keluarga dan kartu kredit. Saya akan mencoba mengulas sedikit strategi berhutang melalui kartu kredit karena sangat menarik dan menantang. Untuk bermain dengan kartu kredit, ada tips yang pernah diberikan oleh salah seorang relasi saya. Misalnya kita punya 5 kartu kredit yang masing-masing mempunyai limit 5 juta. Di hari pertama kita lakukan penarikan Rp 5 juta dari kartu kredit ke-1, hari kedua dilakukan lagi penarikan Rp 5 juta dari kartu kredit ke-2, hari ketiga dilakukan lagi penarikan Rp.5 juta dari kartu kredit ke-3 dan seterusnya. Sehingga di hari ke-5 sudah terkumpul dana Rp 25 juta. Nah dari modal awal itu kita bisa mulai melakukan usaha apa yang kita inginkan. Sekarang bagaimana pembayarannya? Nah disini letak seninya. Ketika jatuh tempo kartu kredit ke-1 sudah tiba, kita lakukan pembayaran total tagihan kartu kredit ke-1 yaitu sebesar Rp.5 juta dari hasil usaha kita atau dari dana cadangan dulu jika usaha kita belum menghasilkan. Dalam hukum perbankan menurut teman saya itu, apabila kita sudah melunasi tagihan kartu kredit, maka dalam waktu 24 jam kita sudah bisa melakukan penarikan kredit baru. Rumus itulah yang dipakai untuk menutupi tagihan kartu kredit ke-2 s/d ke-5.

Caranya bagaimana?

Kita lakukan penarikan dari kartu kredit ke-1 sebesar Rp 5juta kemudian uang tersebut digunakan untuk membayar total tagihan kartu kredit ke-2. Setelah 24 jam pembayaran total tagihan kartu kredit ke-2, kita lakukan lagi penarikan sebesar Rp 5 juta dari kartu kredit ke-2. Uang tersebut kemudian digunakan untuk pembayaran total tagihan untuk kartu kredit ke-3. Dan demikian seterusnya.
Memang sepintas terlihat seperti gali lubang tutup lubang, tapi cara ini cukup masuk akal dan kelihatannya ampuh untuk memenuhi modal awal dalam waktu yang singkat.
Tapi syarat yang harus dipenuhi adalah kita mempunyai manajemen waktu yang baik serta usaha yang akan kita jalankan cukup prospektif atau kita mempunyai cadangan modal sebesar 1/(jumlah kartu kredit) dari jumlah total pinjaman perbulannya. Misal seperti contoh di atas, jika total pinjaman kartu kredit sebesar Rp 25 juta dari 5 kartu kredit dan masing-masing pinjaman Rp 5 juta maka kita harus punya dana cadangan/keuntungan usaha perbulan sebesar = 1/5 x Rp 25 juta =Rp 5 juta. Itulah cara membuat kartu kredit kita lebih produktif. Luar biasa.


src theyandi.blogspot.com

Gratisan

 
// Bawah ini Script Tulisan tak bisa dicopy paste