Pages

Manfaat Susu Fermentasi Sebagai Obat Diare

Secara alamiah umumnya susu telah ditumbuhi oleh Lactobacillus dan Streptococcus pada suhu kamar akan cepat mengubah susu menjadi asam. Fermentasi asam secara spontan ini akan menggumpalkan susu dan mencegah proses pembusukan susu. Susu akan dikonsumsi dalam bentuk berbagai jenis produk seperti mentega fermentasi, yogurt, kefir, dan susu asam. Produk-produk ini dihasilkan dengan cara mengatur kondisi selama fermentasi berlangsung. Reaksi yang menjadi dasar fermentasi asam ini adalah perubahan laktosa menjadi asam laktat yang menyebabkan penurunan pH susu.
  
Dasar fermentasi susu adalah fermentasi komponen gula di dalam susu terutama laktosa menjadi asam laktat dan asam-asam lain. Asam laktat yang dihasilkan dapat memperbaiki flavor dan menurunkan derajat keasaman susu sehingga hanya sedikit mikroba yang dapat bertahan hidup. Fermentasi susu dapat menghambat pertumbuhan mikroba patogen dan mikroba perusak susu sehingga masa simpan susu dapat diperpanjang.
  
Protein dan peptida fungsional dapat dihasilkan oleh enzim bakteri asam laktat yang digunakan pada proses pembuatan susu fermentasi macam yogurt, kefir, dan keju. Dengan demikian, minuman susu fermentasi mengandung sebagian peptida yang terbentuk pada proses fermentasi itu atau selama proses pencernaan dalam usus.

 Terhadap jantung, peptida fungsional berpengaruh terhadap aktivitas antitrombosis dan antihipertensi. Proses penggumpalan susu dan darah menunjukkan sejumlah kesamaan pola, khususnya pada tingkatan molekul. Fibrinogen memegang peran penting dalam penggumpalan darah sehingga terjadi agregasi (trombosit saling melekat dan bertumbuk tak teratur menutupi bagian pembuluh darah yang bocor). Sekuens fibrinogen kini telah diketahui, dan ternyata memang mirip dengan sekuens peptida kasein susu sapi.

 Dari percobaan, diketahui sekuens peptida susu sapi mempunyai aktivitas antitrombosis. Karena memiliki persamaan struktur, fibrinogen dan kasein akan bersaing memperebutkan bagian reseptor trombosit yang sama. Dengan demikian, peptida fungsional yang memenangkan persaingan otomatis akan menghambat sebagian atau seluruh penggumpalan darah.

 Pengaruh peptida fungsional terhadap jantung juga ditunjukkan dengan penghambatan enzim pengubah angiotensin atau ACE (angiotensin converting-enzyme) inhibitor, yang berperan dalam meningkatkan tekanan darah. Peptida fungsional tertentu pada susu dan ASI akan menghambat perubahan itu dengan cara memblokade sisi aktifnya sehingga terjadi aksi antihipertensi.

Susu fermentasi diketahui mengandung bakteri asam laktat yang mampu meningkatkan kerja enzim galaktosidase yang memudahkan pencernaan laktosa dalam usus, meningkatkan kualitas nutrisi, menurunkan kadar kolesterol darah, mencegah kanker dan mengatasi diare. Penderita diare perlu nutrisi untuk memulihkan kondisi usus. Pemberian probiotik dapat menjadi alternatif pengelolaan nutrisi pada penderita diare.



Probiotik juga dipercaya dapat mencegah konstipasi, meningkatkan metabolisme mineral terutama kalsium, mengurangi bakteri Helycobacter pylori yang menyebabkan infeksi lambung berkepanjangan. Kemampuan probiotik mengatasi diare telah diteliti di negara maju dan berkembang.

 Penelitian Isolauri dan Finlandia di laboratorium mendapatkan probiotik mampu mencegah invasi bakteri jahat dan memproduksi antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri jahat. Uji klinis yang dilakukan Savedra di AS membuktikan efek positif Bifidobacterium bifidum pada 55 anak penderita diare akut.

 Di Vietnam dilakukan uji komunitas untuk melihat efek probiotik dalam mencegah diare pada anak di bawah usia tiga tahun. Pemberian susu kedelai yang difermentasikan dengan Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, dan Bifidobacterium dapat menurunkan kejadian diare pada anak pedesaan Vietnam.

Produk fermentasi susu harus disimpan di suhu yang dingin agar komponen probiotiknya tetap stabil. Penyimpanan di tempat yang panas akan menyebabkan jumlah probiotiknya bisa turun dan rasanya lebih asam. Makanan probiotik bisa berbentuk susu fermentasi, yogurt, keju, mentega, sari buah dan susu formula yang difortifikasi dengan bakteri asam laktat. Akhir-akhir ini probiotik juga diformulasi dalam bentuk tablet maupun kapsul seplemen. Namun sejauh ini belum ada jaminan jumlah probiotik sesuai dengan iklan serta tetap hidup saat mencapai usus.

 Saluran pencernaan mulai mulut, tenggorok, lambung, usus kecil, dan usus besar dilalui oleh makanan yang dikonsumsi manusia sehari-hari, termasuk di dalamnya bakteri baik yang berguna untuk kesehatan tubuh dan bakteri jahat yang mengganggu kesehatan.

 Populasi bakteri dalam ekosistem saluran pencernaan orang sehat, menurut Prof. Dr. Kamiya Shigeru dari Department of Infectious Diseases, Kyorin University School of Medicine Tokyo, umumnya stabil apabila mengonsumsi diet yang berimbang. Namun, pola hidup yang selalu berubah termasuk pola makan dan kondisi tubuh setiap orang yang berbeda, mengubah stabilitas ekosistem tersebut.




Source: ratniprawitasari.wordpress.com

Gratisan

 
// Bawah ini Script Tulisan tak bisa dicopy paste